Flavonoid merupakan kelompok senyawa fenolik terbesar yang
terdapat pada tanaman. Flavonoid merupakan salah satu produk metabolisme
sekunder yang penyebarannya terbatas, yaitu pada tumbuhan dan mikroorganisme. Senyawa
flavonoid terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk akar, daun, kayu, kulit,
tepung sari, bunga, buah, dan biji. Adanya Flavonoid pada hewan seperti
kelenjar bau berang-berang, propolis (sekresi lebah) dan dalam sayap kupu-kupu,
dianggap berasal dari tumbuhan yang menjadi makanannya dan tidak mengalami
biosintesis dalam tubuh hewan tersebut. Banyaknya senyawa flavonoid di alam
bukan disebabkan oleh banyaknya variasi struktur, akan tetapi disebabkan oleh
tingkat hidroksilasi, alkoksilasi, atau glikosilasi dari struktur flavonoid
tersebut.
Flavonoid mempunyai manfaat yang beragam terhadap organisme
sehingga tumbuhan yang mengandung flavonoid umumnya digunakan dalam pengobatan
tradisional. Tumbuhan yang secara tradisional digunakan untuk mengobati
gangguan fungsi hati ternyata mengandung komponen aktif senyawa flavonoid yang
mempunyai aktivitas antioksidan. Selain itu flavonoid juga mempunyai aktivitas
sebagai inhibitor kuat pernapasan. Senyawa ini juga merupakan penampung yang baik
bagi radikal hidroksi dan superhidroksi sehingga dapat melindungi membran lipid
terhadap reaksi yang merusak. Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang baik
dan dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi, baik secara enzim maupun non
enzim.
Beberapa turunan
flavonoid dari isoflavon, misalnya rotenone, merupakan insektisida alam yang
kuat. Isolat flavonoid dari benalu mangga mampu menghambat pertumbuhan kanker.
Selain mempunyai struktur molekul yang unik, beberapa senyawa flavon yang
berasal dari Artocarpus juga memperlihatkan bioaktivitas
antitumor yang tinggi pada sel leukemia L 1210. Senyawa flavonoid memiliki
bioaktivitas yang menarik seperti antileismania, antiinflamasi, antidiuretik,
dan antihipertensi.
Senyawa flavonoid
merupakan golongan terbesar dari senyawa polifenol, oleh karena itu larutan
ekstrak yang mengandung komponen flavonoid akan berubah warna jika diberi
larutan basa atau amonia (Agestia,2009). Flavonoid merupakan golongan fenol
yang terbesar ditemukan di alam (Lenny, 2006). Penelitian Bitam et al.
(2010) menemukan kandungan flavonoid pada lamun Halophila stipulacea.
Flavonoid merupakan
senyawa metabolit skunder yang terdapat pada tanaman hijau, kecuali alga. Flaonoid
yang lazim ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) adalah flavon
dan flavenol dengan C- dan O-glikosida, isoflavon C- dan O-glikosida. Flavonoid
termasuk senyawa fenolik alam yang berpotensi sebagai antioksidan dan mepunyai
bioaktivitas sebagai obat. Flavonoid mempunyai kerangka dasar karbon yang
terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzena (C6) terikat
pada satu rantai propana (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6.
Susunan ini dapat menghailkan tiga jenis struktur, yakni 1,3-diarilpropan atau flavonoid, 1,2-diarilpropan atau isoflavonoid dan 1,1-diarilpropan
atau neoflavonoid. Strukturya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Permasalahan :
Pada artikel di atas dikatakan
bahwa Senyawa
flavonoid terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk akar, daun, kayu, kulit,
tepung sari, bunga, buah, dan biji. Yang ingin saya tanyakan apakah jenis
flavonoid yang terdapat pada setiap bagian tumbuhan tersebut sama, sementara
kandungan zat-zat pada setiap bagian tumbuhan itu berbeda ? jika tidak tolong
sebutkan jenis flavonoidnya ? lalu di
atas juga dikatakan bahwa flavonoid mempunyai aktivitas antioksidan, selain itu
flavonoid juga mempunyai aktivitas sebagai inhibitor kuat pernapasan, nah jika
dilihat pada struktur di atas pada gugus bagian mana yang sangat berpengaruh
sebagai antioksidan dan aktivitas sebagai inhibitor kuat pernapasan ? terima
kasih.
pada akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji, memiliki kandungan flavonoid yang berbeda dan jenis yang berbeda sehingga memiliki kegunaan yang berbeda pula.
BalasHapustiap jenis flavonoid yang terdapat pada bagian tumbuhan tersebut juga tergantung pada tumbuhan apa dia terkandung.
sebagai antioksidan dan inhibitor pernafasan terdapat pada gugus katekol pada cincin B. dimana memiliki fungsi radikal hidroksi dan superhidroksi sehingga dapat melindungi membran lipid terhadap reaksi yang merusak.
Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang baik dan dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi, baik secara enzim maupun non enzim.
trimakasih
Flavonoid merupakan metabolit sekunder yang paling beragam dan tersebar luas. Sekitar 5-10% metabolit sekunder tumbuhan adalah flavonoid, dengan struktur kimia dan peran biologi yang sangat beragam. Sehingga dapat dikatakan bahwa kandungan flavonoid pada akar, batang, bunga, daun, buah, serta biji berbeda-beda. Karena flavonoid mempunyai fungsi yang berbeda pula tergantung dimana flavonoid tersebut berada. Adapun bagian tanaman yang bertugas untuk memproduksi flavonoid adalah bagian akar yang dibantu oleh rhizobia.
BalasHapusBagian gugus yang sangat berpengaruh sebagai antioksidan dan aktivitas sebagai inhibitor kuat pernapasan adalah sangat bergantung pada substituen pada cincin B. Yang akan meningkatkan aktivitas antioksidan flavonoid adalah ortohidroksilasi dan adanya katekol pada cincin B.