Bioaktivitas
Alkaloid
Setiap dari
masing masing golongan alkaloid memiliki bioaktifitas sendiri-sendiri. Untuk
mengenal lebih jauh maka di bawah ini akan dipaparkan secara singkat dan jelas
bioaktifitas dari masing-masing alkaloid secara lebih jauh.
1.Bioaktifitas
Golongan Piridin
Secara luas
piridin digunakan sebagai pelarut. Piridin bersifat polar tetapi aprotik.
Piridine larut dalam sebagian besar larutan termasuk heksan dan air. Piridin
yang terdestilasi yang disebut dengan piridin-d5 adalah pelarut yang
sesuai untuk 1H NMR spektroskopi.
2.Piperin
Piperin
ditemukan pada CYP3A4 dan P-glycoprotein, enzyme yang penting pada metabolisme
dan transport dari xenobiotik dan metabolit. Pada penelitian pada hewan piperin
juga inhibitor enzym yang lain pada proses metabolisme tubuh. Dengan menjadi
inhibitor maka piperin meningkatkan bioavailabilitas dari beberapa komponen
misalnya pada kurkumin. Piperin juga ditemukan dapat menstimulasi proses
pigmentasi pada kulit. Berdasarkan pada efeknya pada metabolisme obat, piperin
harus diberikan secara hati-hati pada proses medikasi.
3.
Trigonelin
Trigonelin
biasanya terdapat pada kopi yang dapat mencegah mutasi bakteri Streptococcos
melekat pada gigi.
4.
Pilokarpin
Pilokarpin
digunakan dalam terapi open-angle glaucoma dan angle-closure glaukoma akut yang
lebih dari 100 tahun. Efek kerja dari pilokarpin terjadi pada Muskarinik
Reseptor M3 yang ditemukan pada otot iris mata yang bisa menyebabkan mata
berkontraksi dan terjadilah miosis. Hal ini menyebabkan terbukanya lbang mata
dan meningkatkan ketegangan pada otot mata. Proses inilah yang menyebabkan
aqueous humor keluar dari mata untuk menurunkan tegangan intraokular. Pilokarpin
juga digunakan untuk mengobati mulut kering ( xerostomia) misalnya akibat dari
terapi radiasi pada kanker kepala dan leher. Pilocarpin dapat menstimulasi
sekresi air liur. Pilokarpin juga dapat digunakan untuk menstimulasi kelenjar
keringat pada uji keringat saat mengukur konsentrasi dari kloride dan
natrium yang terekskresi melalui keringat yang digunakan untuk mendiagnosa
cystic fibrosis (CF).
5. Sistin
Sistin
adalah reseptor agonis nikotinik asetilkolin dan sebagai pengobatan terhadap
preparasi farmasetik dalam upaya pengobatan untuk pecandu nikotin. Derifatif
dari sistin yaitu vareniklin telah dikembangkan sebagai obat penghenti merokok.
Tanaman yang mengandung sistin memiliki efek positif diantaranya adalah rendah
toksik tetapi juga memilki efek samping yaitu mual, muntah, sakit hati, sakit
kepala dan pada dosis tingg menyebabkan kematian akibat dari kegagalan
pernapasan.
6. Nikotin
Nikotin bisa
digunakan sebagai salah satu terapi pengobatan bagi pecandu rokok. Untuk
mengkontrol penggunaan nikorin sebagai pengobatan pada pasien biasanya nikotin
diberikan dalam bentuk permen, patch, tablet hisap atau semprot hidung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nikotin juga bisa digunakan sebagai salah
satu pengobatan terhadap epilepsi. Nikotin dan metabolitnya sedang diteliti
kemampuannya sebagai terapi untuk penyakit kejiwaan misalnya ADHD,
Schizophrenia dan penyakit Parkinson. Penderita Schizophrenia bisa merokok dua
sampai tiga kali lebih sering dari perokok tanpa gangguan mental, hal ini
merupakan bentuk swa-medikasi untuk meningkatkan perhatian dan meningkatkan
daya ingatnya.
2.
Bioaktifitas Golongan Tropan
2.1 Atropin
Secara umum
atropin memanjangkan dan memendekan seluruh aktifitas dari otot dan kelenjar yang
diregulasi oleh sistem saraf parasimpatik. Ini terjadi karena atropin merupakan
antagonis kompetitif dari reseptor muskarinik asetilkolin. Atropin secara
topikal digunakan sebagai sikloplegik dan sebagai midriatik untuk dilatasi pada
pupil. Atropin menyebabkan midriasis dengan jalan membloking kontraksi dari
otot spingter pupil. Atropin kontraindikasi dengan pasien glaukoma
sempit.Atropin bisa digunakan pada pasien yang memilki trauma yang besar. Injeksi
Atropin biasa digunakan pada terapi bradikardi, asistol dan PEA pada penderita
penyakit jantung. Hal ini terjadi karena adanya reaksi dari syaraf vagus dari
sistem parasimpatik pada jantung yang akhirnya menurunkan tekanan. Atropin
merangsang keluarnya air liur, keringat dan mukosa kelenjar. Hal ini sangat
berguna pada terapi hipertiroid dan dapat mencegah kematian pada pasien.
Atropin juga digunakan sebagai antidotum pada SLUDGE ( Salivation, Lacrimation,
Urination, Diaphoresis, Gastrointestinal motility, Emesis) penyakit yang
disebakan karena keracunan organophospat. Atropin juga bisa dimanfaatkan untuk
mengurangi efek dari asetilkolin.
2.2 Kokain
Kokain
merupakan stimulan dari sistem syaraf pusat dan penurun nafsu makan. Secara
spesifik merupakan dopamin reuptake inhibitor, noradrenalin reuptake inhibitor
dan sekaligus serotonin reuptake inhibitor. Karena proses kerjanya yang
mempengaruhi mesolimbic reward pathway maka kokain bersifat adktif. Meskipun
demikian kokain juga sering digunakan sebgai anestesi secara topikal, meskipun
pada anak-anak, biasanya terutama pada operasi mata, hidung dan tenggorokan.
2.3
Scopolamin
Scopolamin
memiliki tiga kegunaan primer: terapi pada mual dan penyakit motion, terapi
pada kejang di saluran pencernaan dan untuk penyakit pada mata. Kegunaannya
secara umum adalah untuk depresan dan mengobati penyakit mata. Scopolamin
jarang digunakan sebagai praanestesi dan tidak pernah digunakan dalam terapi
penyakit Parkinson. Scopolamin juga digunakan sebagai bahan tambahan pada
analgesik narkotik seperti pada obat tidur yang mengandung morfin dan
scopolamin.
3.
Bioaktifitas Golongan Quinolin
3.1 Quinin
Quinin
sangat efektif untuk pengobatan pada malaria yang disebabkan oleh Plasmodium
falciparum.
3.2
Quinidine
Quinidin memilki
efek utama sebagai antiaritmik, dengan cara memblokade masuknya natrium pada
sel. Hal ini menyatakan jika detak jantung meningkat maka blokade dari ion
natrium menurun. Quinidin juga memilki efek pada chanel ion pada aktifitas
cardiac, dengan cara memperpanjang interval QT pada permukaan ECG.
3.3
Strychnin
Strichnin
memiliki efek sebagai bloker atau antagonis pada inhibitor atau
strichnin-sensitif yakni reseptor glysin. Meskipun Strichnin terkenal sangat
beracun tetapi pada dosis yang kecil bisa digunakan sebagai stimulan, laxantif
dan sebagai terapi pada beberapa sakit perut. Strichnin juga bisa berfungsi
sebagai pestisida pada hewan pengerat.
3.4 Brucin
Pada
kegiatan medis brucin digunakan sebagai pengatur tekanan darah dan untuk
mengatasi beberapa penyakit jantung.
3.5 Veratrin
Veratrin
digunakan sebgai salep pada terapi neuralgia dan sakit rematik.
4.
Bioaktifitas Golongan Isoquinolin
Isoquinolin
bisa digunakan untuk berbagai macam fungsi diantaranya adalah anastetik, antihipertensi
seperti quinapril, quinaprilat dan debrisoquine, sebagai antifungal,
disinfektan, vasodilator seperti papaverin.
4.1 Codein
Codein bisa
dimanfaatkan sebagai obat batuk dengan dosis rendah, juga bisa untuk diarrhea
da untuk beberapa sakit kepala. Terkadang dipasaran codein dipasarkan dengan
campuran kombinasi menggunakan acetaminophen seperti codamol, paracod,
panadeine ataupun juga dikombinasikan dengan analgesik misalnya aspirin seperti
co-codaprin ataupun dengan NSAID ibuprofen seperti Nuferon plus dan lain
sebagainya. Kombinasi tersebut menghasilkan efek synergis obat yang baik.
4.2 Morphine
Morfin
merupakan narkotika yang dapat berfungsi sebagai agonis reseptor opioid
fenantren. Pada klinis, morfine memiliki efek farmakologi pada sistem syaraf
pusat. Morfin merupakan narkotik rapi-action dan sangat kuat sebagai reseptor
ยต-opioid sehingga menyebabkan efek sedasi, euphoria, penurunan fisik dan
depresi pernapasan. Morfin juga merupakan ?-opioid dan ?- opioid agonis
reseptor, ?-opioid bekerja pada spinal analgesia yang menyebabkan efek miosis
dan psycomimetic.
Seperti pada
obat loperamide, morphine bekerja pada pleksus myenterikus pada saluran
pencernaan, mengurangi motilitas usus yang dapat menyebabkan konstipasi.
4.3
Papaverin
Papaverin
digunakan untuk pengobatan pada paisen yang mengalami kejang pada saluran
pencernaan, saluran kemih dan ureter dan juga digunakan sebgai vasodilator otak
dan pada serangan jantung dalam perdarahan dan operasi coronary artery bypass.
Papaverin juga bisa digunakan sebagai relaksan otot polos pada operasi
kecil dimana dilakukan pada pembuluh darah kapiler.
4.4 Emetin
Emetin
berfungsi sebagai anti amoebic. Meskipun penggunaan emetin menyebabkan mual
tapi efek anti amoebicnya lebih efektif dari pada akar ipekak. Emetin tidak
dapat diabsorbsi dalam tubuh secara per oral.
Meskipun
memiliki sifat poten menjadi anti-protozoa, emetin juga bersifat mudah
menggangu kontraksi otot bahkan menyebabkan kegagalan jantung pada beberapa
kasus medis.
5
Bioaktifitas Golongan Phenetylamin
Pada otak
manusia 2-phenethylamine dipercaya memiliki fungsi sebagai neuromodulator atau
neurotransmiter. Diperkirakan phenethylamine dari makanan memiliki efek
psychoactive pada jumlah tertentu.
5.1 Mescalin
Mescalin
sangat efektif bila digunakan sebagai obat diare. Tapi pada penggunaan dengan
dosis yang tidak tepat maka mescalin bisa menyebabkan halusinasi.
5.2 Ephedrin
Secara luas
ephedrin digunakan sebgai topikal decongestan dan sebagai bronkodilator pada
terapi asma.
5.3 Dopamine
Levedopa
merupakan precursor dopamin yang digunakan pada terapi penyakit Parkinson dan
dopa-responsive yaitu distonia. Dopamin juga bisa berfungsi sebagai oksidator
sehingga mencegah cepat busuk atau rusaknya sayran dan buah.
5.4
Amphetamin
Amphetamin
bisa digunakan dalam proses terapi pada ADD, ADHD, narcolepsy,
treatment-resistant depression. Tetapi juga memiliki beberapa kontraindikasi
yaitu pada CNS stimulant, Glaucoma, MAOI. Amphetamin telah terbukti dapat masuk
ke dalam saluran ASI ibu. Karena hal ini selam ibu menyusui dilarang
mengkonsumsi amphetamin.
6
Bioaktifitas Golongan Indol
6.1
Tryptamin
Triptamine
memiliki fungsi sebagai pestisida pada tanaman.
6.2 Ergolin
Ergolin
merupakan salah satu drug of choice yang bisa digunakan dalam pengobatan penyakit
parkinson.
7
Bioaktifitas Golongan Purin
Selain
sebagai bagian drai DNA dan RNA secar biokimia purin juga merupakan komponen
pembentuk biomolekul penting seperti ATP,ADP, siklik AMP, NADH dan koenzyme A.
Purin tidak tersedia dari alam tetapi dapat diproduksi oleh sistesis organic.
7.1 Xanthin
Derivatif
dari xantin biasanya berfungsi sebagai stimulant dan sebagai bronchodilator
pada terapi asma. Derivatif xantin yang termetilasi meliputi kafein,
paraxantin, theophyllin dan theobromin memiliki efek sebagai inhibitor
phosphodiesterase dan antagonis adenosine. Xantin juga ditemukan secara luas
sebagai bagian dari asam nukleat.
7.2 Caffein
Pada manusia
kafein merupakan stimulant dari system syaraf pusat. Sedangkan pada hewan
kafein merupakan pestisida alam yang dapat memparalisis dan membunuh serangga
tertentu dalam maksud mempertahankan diri. Kafein merupakan stimulant sistem
saraf psat sekaligus sebagai stimulant metabolit dan digunakan secara berkala
untuk mengurangi keletihan fisik dan memperbaiki kesiagapan ketika kelelahan
dan rasa mengantuk keluar.
7.3
Theobromin
Theobromin
digunakan dalam pengobatan pada udema, serangan angine syphilitic dan
degenerative angina. Theobromin bisa digunakan sebagai terapi pada
arteriosclerosis, penyakit pada pembuluh darah, angina pectoris dan
hipertension. Theobromine digunakan sebagai vasodilator dan heart stimulant.
7.4
Theophyllin
Theophyllin
biasa digunakan sebagai terapi penyakit obstructive kronik pada pernapasan, kronik
obstructive penyakit paru-paru, asma bronchial, infant apnea. Secara
keseluruhan theophyllin memiliki efek sebgai berikut, merelaksai otot
bronchial, meningkatkan kontraksi dan efisiensy dari jantung, meningkatkan
tekanan darah, merupakan efek anti-inflamasi, dan meningkatkan peredaran darah
ke ginjal.
8
Bioaktifitas Golongan Pyrrolidine
Kerja dari
sekelompok alkaloid ini menghalangi aktivitas saraf parasimpatis (pada bagian
kecil dari spinal cord dan batang otak terjadi stimulasi sekresi
pencernaan, melawan efek fisiologi system saraf simpatis, pupil konstriksi,
detak jantung menjadi lambat, dan dilatasi pembuluh darah). Sepintas lalu,
alkaloid pyrrolidine juga termasuk ‘truth medication’ scopolamine (juga
diketahui sebagai hyoscine) dan kokain. Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang
tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder
golongan alkaloid
dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit. Berbagai efek kesehatan dari
kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh.[
Peranan utama kafein
ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh
tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis
berupa peningkatan energi.
Efeknya ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah
mengonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi
juga terdapat pada daun teh
dan biji cokelat.
Selain
daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan
kulit kayu. Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria,
fungi (jamur), tumbuhan, dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan
mudah dapat dilakukan melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir
yang dirasakan lidah dapat disebabkan oleh alkaloid. Istilah
"alkaloid" (berarti "mirip alkali", karena dianggap
bersifat basa) pertama kali dipakai oleh Carl Friedrich Wilhelm Meissner
(1819), seorang apoteker dari Halle (Jerman) untuk menyebut berbagai senyawa
yang diperoleh dari ekstraksi tumbuhan yang bersifat basa (pada waktu itu sudah
dikenal, misalnya, morfina, striknina, serta solanina). Hingga sekarang dikenal
sekitar 10.000 senyawa yang tergolong alkaloid dengan struktur sangat beragam,
sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang jelas untuknya. Cokelat adalah
makanan yang diolah dari biji kakao. Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid
seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida yang memiliki efek fisiologis
untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat
serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan, cokelat jika dimakan dalam jumlah normal
secara teratur dapat menurunkan tekanan darah. Tembakau mengandung senyawa
alkaloid, diantaranya adalah nikotin. Nikotin termasuk dalam golongan alkaloiod
yang terdapat dalam famili Solanaceae. Nikotin dalam jumlah banyak terdapat
dalam tanaman tembakau, sedang dalam jumlah kecil terdapat pada tomat, kentang
dan terung. Nikotin dan kokain dapat pula ditemukan pada daun tanaman kota.
Kadar nikotin berkisar antara 0,6-3,0 % dari berat kering tembakau, dimana
proses biosintesisnya terjadi di akar dan terakumulasi pada daun tembakau.
Nikotin terjadi dari biosintesis unsur N pada akar dan terakumulasi pada daun.
Fungsi nikotin adalah sebagai bahan kimia antiherbivora dan adanya kandungan
neurotoxin yang sangat sensitif bagi serangga, sehingga nikotin digunakan
sebagai insektisida pada masa lalu. Kecubung adalah tumbuhan penghasil bahan
obat-obatan yang telah dikenal sejak ribuan tahun,di antaranya Datura
Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia suaviolens, namun daya khasiat
masing-masing jenis kecubung, berbeda-beda. Penyalahgunaan kecubung memang
sering terjadi, sehingga bukan obat yang didapat malah racun (menyebabkan
pusing) yang sangat berbahaya. Hampir seluruh bagian tanaman kecubung dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini disebabkan seluruh bagiannya mengandung
nikotin.
|
|
Kandungan
kafein dalam berbagai sumber minuman
|
|
Sumber
|
Kandungan
Kafein
|
Secangkir
kopi
|
85 mg
|
Secangkir
teh
|
35 mg
|
Minuman
berkarbonasi
|
35 mg
|
Minuman
berenergi
|
50 mg
|
Jenis Kopi
|
Kadar
|
Kopi
instan
|
2,8 - 5,0%
|
Kopi moka
|
1,00%
|
Kopi
robusta
|
1,48%
|
Kopi
arabika
|
1.10 %
|
Batas aman
konsumsi kafein yang masuk ke dalam tubuh perharinya adalah 100-150 mg. Dengan
jumlah ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk
membuatnya tetap terjaga.
Selama
proses pembutan kopi, banyak kafein yang hilang karena rusak ataupun larut
dalam air perebusan. Di samping itu, pada beberapa kasus pengurangan kadar
kafein justru dilakukan untuk disesuaikan dengan tingkat kesukaan konsumen
terhadap rasa pahit dari kopi.] Metode yang umum dipakai untuk hal
ini adalah Swiss Water Process.
Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan uap air panas dan uap untuk
mengekstraksi kafein
dari dalam biji kopi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini juga
telah memungkinkan implementasi bioteknologi
dalam proses pengurangan kadar kafein.Cara ini dilakukan dengan menggunakan
senyawa theophylline yang
dilekatkan pada bakteri
untuk menghancurkan struktur kafein.
Kandungan kafein dalam
kopi memiliki efek yang beragam pada setiap manusia. Beberapa orang akan
mengalami efeknya secara langsung, sedangkan orang lain tidak merasakannya sama
sekali. Hal ini terkait dengan sifat genetika
yang dimiliki masing-masing individu terkait dengan kemampuan metabolisme
tubuh dalam mencerna kafein. Metabolisme kafein terjadi dengan bantuan enzim sitokrom
P450 1A2 (CYP1A2).] Terdapat 2 tipe enzim, yaitu CYP1A2-1 dan
CYP1A2-2. Orang yang memiliki enzim CYP1A2-1 mampu mematabolisme kafein dengan
cepat dan efisien sehingga efek dari kafein dapat dirasakan secara nyata.Enzim CYP1A2-2 memiliki
laju metabolisme kafein yang lambat sehingga kebanyakan orang dengan tipe ini
tidak merasakan efek kesehatan dari kafein dan bahkan cenderung menimbulkan
efek yang negatif.
Banyak isu
yang berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh, seperti
meningkatnya risiko terkena kanker, diabetes melitus tipe 2, insomnia,
penyakit jantung,
dan kehilangan konsentrasi. Beberapa penelitian justru menyingkapkan hal
sebaliknya. Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan
pertumbuhan sel
kanker
secara bertahap. Selain itu, kafein mampu menurunkan risiko terkena diabetes
melitus tipe 2 dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin.
Kafein dalam kopi juga telah terbukti mampu mencegah penyakit serangan jantung.
Pada beberapa kasus, konsumsi kopi juga dapat membuat tubuh tetap terjaga dan
meningkatkan konsentrasi walau tidak signifikan. Di bidang olahraga,
kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding karena senyawa aktif di dalam kopi
mampu meningkatkan metabolisme energi,
terutama untuk memecahkan glikogen (gula cadangan dalam tubuh).
Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup banyak. Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh senyawa radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan penurunan respon imun. Beberapa contoh senyawa antioksidan yang terdapat di dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin, asam klorogenat, dan tokoferol. Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat ditingkatkan.
Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup banyak. Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh senyawa radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan penurunan respon imun. Beberapa contoh senyawa antioksidan yang terdapat di dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin, asam klorogenat, dan tokoferol. Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat ditingkatkan.
Permasalahan :
1.
Selama
proses pembutan kopi, banyak kafein yang hilang karena rusak ataupun larut
dalam air perebusan. Di samping itu, pada beberapa kasus pengurangan kadar
kafein justru dilakukan untuk disesuaikan dengan tingkat kesukaan konsumen
terhadap rasa pahit dari kopi.] Metode yang umum dipakai untuk hal
ini adalah Swiss Water Process.
Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan uap air panas dan uap untuk
mengekstraksi kafein
dari dalam biji kopi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini juga
telah memungkinkan implementasi bioteknologi
dalam proses pengurangan kadar kafein.Cara ini dilakukan dengan menggunakan
senyawa theophylline yang
dilekatkan pada bakteri
untuk menghancurkan struktur kafein. Nah, bagaimana dengan kopi “LUWAK” yang
pembuatannya itu, biji kopi yang sebelum di olah, di konsumsi dulu oleh hewan “LUWAK”
setelah itu baru di olah menjadi kopi, dan menurut penjelasan yang pernah saya
dengar dari media televisi bahwa kekhasan rasa kopi tersebut terdapat pada
proses itu, dalam arti kopi itu terasa lebih enak karena adanya proses yang
terjadi oleh hewan tersebut, jadi yang ingin saya tanyakan menurut anda apakah
pengaruh dari proses biji kopi yang di konsumsi terlebih dahulu oleh hewan
tersebut terhadap kafein pada biji kopi tersebut sehingga membuat kopi tersebut
memiliki rasa yang lebih khas dan banyak disukao oleh masyarakat ? dan apakah
terjadi perubahan struktur kimiawinya ? dan apakah hal tersebut tidak
berpengaruh terhadap kesehatan manusia yang mengkonsumsinya ? jika iya tolong
jelaskan bagaimana cara pencegahan dan penanggulangannya ?
menurut literatur yang saya baca :
BalasHapusBiji kopi yang dipilih oleh luwak pun adalah biji kopi terbaik. Naluri hewan luwak pasti akan memilih biji kopi yang terbaik atau paling matang. Ini membuat keuntungan karena pada kopi biasa kemungkinan ada pencampuran antara biji kopi yang mentah dan matang yang bisa mengurangi kualitas kopi. Bahkan proses fermentasi yang alami pada pencernaan luwak juga memberikan perubahan komposisi kimia pada biji kopi. Nah, enzim yang dengan fermentasi itu mampu mengurangi kadar keasaman bji-biji kopi. Proses fermentasi itu ikut menurunkan kadar kafein secara tajam pada kopi. Oleh karena itu tubuh Anda tidak akan rusak walaupun Anda banyak meminum kopi luwak.
Pencernaan luwak telah secara otomatis menurunkan kadar protein sehingga menghasilkan rasa kopi yang unik dan kaya. Itulah sebabnya kopi luwak memiliki karakteristik yang lembut, bahkan terkadang terasa seperti cokelat atau caramel. Wajar kiranya ketika kopi luwak dianggap sebagai salah satu kopi terbaik di dunia.
Dari penelitian para ahli, ditemukan lima manfaat kopi luwak yang dipercaya sangat berkasiat. Sebelum beralih kelima manfaat tersebut perlu diketahui bahwa kopi ini tidak mengganggu jantung dan juga lambung yang menjadi masalah terbesar penikmat kopi. Kopi ini mampu menjadi salah satu alternatif terbaik bagi mereka untuk menyayangi jantung dan lambung tanpa harus meninggalkan kenikmatan kopi. Proses alami yang terjadi diperut hewan luwak memberikan kualitas dalam rasa dan juga manfaat yang sangat menakjubkan dimana belum ada tandingan dari kopi jenis ini. Manfaat yang pertama adalah mencegah penyakit saraf. Kopi memiliki kandungan antioksidan yang tinggi untuk mencegah kerusakan sel yang dihubungkan dengan penyakit Parkinson. Kafein membantu menghambat peradangan otak dan mampu pengurangan resiko penyakit Alzheimer. Manfaat kopi luwak selanjutnya adalah melindungi gigi dimana kafein juga memiliki kemampuan anti lengket dan anti bakteri yang menyebabkan kerusakan lapisan gigi. Dengan meminum secangkir kopi setiap hari akan mengurangi resiko kangker mulut hingga 50%. Resiko kangker payudara juga dapat diminimalisir dengan kopi luwak ini dimana zat phytoestrogen dan flavoniod yang dilepaskan oleh kopi mampu menahan pertumbuhan tumor. Dengan mengkonsumsi dua hingga lima cangkir setiap hari dapat memberi manfaat bagi tubuh untuk mengurangi resiko kanker kulit nonmelanoma. Banyak yang bilang juga kalau rutin meminum Kopi Luwak akan menyembuhkan penyakit Lemah Syawat.
BalasHapusManfaat kopi luwak yang terakhir ini mungkin dapat memberikan inspirasi dan juga alternatif bagi anda yang memiliki tanda-tanda penyakit diabetes. Penelitian membuktikan bahwa dengan mengkonsumsi tiga hingga empat cangkir secara teratur dapat menurunkan resiko diabetes tipe II hingga 30%. Hal ini dikarenakan adanya zat asam klorogenik yang dapat membantu mencegah turunnya jumlah insulin dalam tubuh yang menjadi pertanda awal penyakit ini. Kopi luwak menjadi kopi terbaik dan termahal didunia bukan tanpa alasan. Rasa dan juga manfaat membuktikan bahwa seseorang pantas membayar harga dengan mahal untuk menikmati kopi yang telah menjadi makanan hewan luwak ini.