Terpenoid
didefinisikan sebagai produk alami yang strukturnya dibagi menjadi beberapa
unit isoprene, karena itu senyawa ini disebut juga isoprenoid
(C5H8). Unit isoprene disusun atas asetat melalui jalur asam
mevalonat dan dihubungkan dengan rantai karbon yang mengandung 2 ikatan tak
jenuh.
Selama
penyusunan terpenoid, dua unit isopren mengalami kondensasi antara kepala dan
ekor. Terpenoid yang tersusun atas 2 isopren membentuk senyawa
golongan monoterpenoid (C10H16). Sesquiterpen (C15H24) tersusun atas
3 unit isoprene, diterpenoid (C20H32) tersusun atas 4 unit isoprene, sesterpen
(C25H40) tersusun atas 5 isopren, triterpenoid (C30H42) tersusun atas 6 unit
isopren, dan tetraterpen (C40H64) tersusun atas 8 isopren.
Mentol
atau Menthan-3-ol merupakan alkohol yang diperoleh dari bermacam-macam minyak
atau sediaan sintetiknya. Levorotari mentol [(-)-mentol] atau bentuk
rasemiknya [(±)-menthol], dapat diproduksi alami maupun
sintetiknya. Biasanya mentol dibuat dari minyak peppermint Jepang
degnan pendinginan (-22oC), akan terbentuk
kristal. Bagian yang cair dituangkan, kristal mentol
ditekan atara kertas saring, kemudian dimurnikan dengan
rekristalisasi. Minyak pepermint Jepang diperoleh dengan destilasi
uap dari pucuk berbunga Mentha arensis Linne var piperascens. Mentol
rasemik buatan diahsilkan dengan hidrogenasi
dengan Thymol, mentol bisa juga dibuat dari pinen. Mentol
yang terjadi tidak berwarna, kristal segi enam seperti jarum, massa melebur
atau serbuk kristal, yang sedap baunya seperti pepermint.
Bila
digunakan pada kulit degnan konsentrasi 0,1-1 % mentol dapat melebarkan
pembuluh-pembuluh darah yang menimbulkan rasa dingin, diikuti penekanan
reseptor ransangan pada kulit dengan aksi antipruritik. Untuk itu
mentol dapat digunakan pada pertolongan pertama pad pengobatan luka bakar dan
terbakar sinar matahari, racun tumbuh-tumbuhan, dauche powders, dan kutu
air. Jika digunakan pad konsentrasi tinggi (1-16%) mentol
menyebabkan iritasi, guna lain biasanya dikombinasikan degnan beberapa zat
seperti champhor.
Mentol
dapat dikombinasi dengan champhor dan minyak eucalyptus (sineol) dalam salep,
obat batuk, semprot hidung, dan pernafasan untuk menghilangkan gejala-gejala
radang tenggorokan, radang selaput lendir dan hidup tersumbat. Dalam
dosis kecil untuk mulut, mentol mempunyai aksi karminativa, tetapi pada dosis
besar menyebabkan jantung tertekan.
Struktur
Natural
menthol ada sebagai salah satu murni stereoisomer , hampir selalu
bentuk (1R, 2S, 5R) (pojok kiri bawah dari diagram di
bawah). Delapan stereoisomer yang mungkin adalah:
Dalam senyawa alami, isopropil kelompok dalam trans orientasi untuk kedua metil dan hidroksil kelompok. Dengan demikian, dapat ditarik dalam salah satu cara yang ditunjukkan:
The (+) dan (-) enansiomer mentol yang paling stabil di antara mereka
didasarkan pada konformasi sikloheksana . Dengan cincin itu sendiri dalam
konformasi kursi, ketiga kelompok besar dapat mengarahkan pada posisi
khatulistiwa. Bentuk kristal dua untuk rasemik mentol memiliki titik leleh
dari 28 ° C dan 38 ° C. Murni (-)-mentol memiliki bentuk kristal empat,
yang paling stabil adalah bentuk α, jarum yang luas akrab.
Sejak dahulu kala
orang mengetahui bahwa bunga, daun buah, dan akar dari berbagai tumbuhan
mengandung bahan yang mudah menguap dan berbau wangi yang disebut minyak
atsiri. Indonesia termasuk salah satu Negara penghasil minyak atsiri yang utama
didunia. Beberapa diantara, seperti minyak nilam, minyak sereh, minyak cengkeh,
minyak cendana dan minyak kayu putih.
Pada umumnya tumbuhan
yang kaya akan minyak atsiri termasuk suku Labiatae : nilam, ruku-ruku,
selasih, dan marga Metha; suku Myrtaceae : cengkeh, kayu putih, marga
Eucalyptus; suku Pinaceae : Marga Pinus; suku Rutacea : marga Citrus; dan suku
Umbelliferae : ketumbar, seledri dan adas.
Minyak atsiri bukanlah
senyawa murni akan tetapi merupakan campuran senyawa organik yang kadang kala
terdiri dari lebih besar dari 25 senyawa atau komponen yang berlainan. Sebagian
besar komponen minyak atsiri adalah senyawa yang hanya mengandung karbon, dan
hidrogen atau karbon, hidrogen dan oksigen yang tidak bersifat aromatik yang
secara umum disebut terpenoid.
Fraksi yang paling
mudah menguap biasanya terdiri dari golongan terpenoid yang mengandung 10 atom
karbon. Fraksi yang mempunyai titik didih lebih tinggi terdiri dari terpenoid
yang mengandung 15 atom karbon.
Asal usul Terpenoid dan
senyawa Terpenoid
Pada mulanya, para
ahli kimia mengajukan hipotesa bahwa sintesa terpenoid in vivo dalam jaringan
organism melibatkan secara langsung senyawa isoprene. Hipotesa ini didukung
oleh penemuan bahwa (+) atau (-) limonene dan (+) – limonene (disebut juga
dipenten) pada pirolisa dapat menghasilkan isoprene. Begitu pula dua unit isoprene
pada pemanasan dapat menghasilkan dipenten melalui reakasi Diels-Alder.
Monoterpen
Seskuiterpen
Diterpen
Politerpen
Terpenoid tidak teratur
Terpenoid terdiri
atas beberapa macam senyawa, mulai dari komponen minyak atsiri, yaitu
monoterpena dan sesquiterepena yg mudah menguap (C10 dan C15), diterpena
menguap, yaitu triterpenoid dan sterol (C30), serta pigmen karotenoid (C40).
Masing-masing golongan terpenoid itu penting, baik dalam pertumbuhan
dan metabolisme maupun pada ekologi tumbuhan. Terpenoid merupakan
unit isoprena (C5H8). Terpenoid merupakan senyawa yang kerangka karbonnya
berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari
hidrokarbon C30 siklik yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang
nisbi rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehid atau atom karboksilat. Mereka
berupa senyawa berwarna, berbentuk kristal, seringkali bertitik leleh tinggi
dan aktif optic yang umumnya sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan
kimianya.
Permasalahan :
Terpenoid merupakan
unit isoprena (C5H8). Terpenoid merupakan senyawa yang kerangka karbonnya
berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari
hidrokarbon C30 siklik yaitu skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang
rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehid atau atom karboksilat. Mereka berupa
senyawa berwarna, berbentuk kristal, seringkali bertitik leleh tinggi dan aktif
optic yang umumnya sukar dicirikan karena tak ada kereaktifan kimianya.
Dari penjelasan
diatas, yang ingin saya tanyakan, kenapa
kereaktifan kimia dari senyawa tersebut tidak ada sehingga menyebabkan optic
yang umumnya sukar untuk dicirikan, padahal senyawa tersebut memiliki titik
leleh yang tinggi, karna yang saya ketahui jika suatu senyawa memiliki titik
leleh yang tinggi biasanya bersifat reaktif ? mohon bantuan penjelasannya ?
menurut saya suatu optic senyawa sulit atau sukar untuk di cirikan karena senyawa tersebut berstruktur siklik yang sangat rumit sehingga susah untuk membuat struktur optiknya walaupun senyawa tersebut memiliki titik leleh yang sangat tinggi. Karena senyawa ini juga dapat berupa alkohol,aldehid atau atom karboksilat
BalasHapusKurang jelas dan menarik
BalasHapusSangat N U b